Rabu, 30 Juni 2010

Dimulai Dari Kondisi Hati

"Orang yang baik mengeluarkan hal-hal baik karena hatinya berlimpah dengan kebaikan. Orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat karena hatinya penuh kejahatan. Sebab apa yang diucapkan oleh mulut itulah yang melimpah dari hati."(Lukas 6:45 BIS)

Kita mungkin pernah mendengarkan sebuah gosip yg mungkin didalamnya ada fitnah atau hanya sekedar basa-basi. Apakah kita akan menolak untuk melanjutkan mendengar atau justru malah ikut menyebarkannya?

Bukan karena pikiran, akal sehat dan intelektual, melainkan kondisi hati kita yg sesungguhnya yg akan menentukan jawabannya. Kondisi hati kita akan menentukan apakah kita akan membagikan berkat kabar damai sejahtera-Nya atau justru kita menyimpan kebencian, kekesalan atau dendam (sehingga kita merasa melakukan hal yg benar jika telah membicarakan atau menyebarkan). Dari kondisi hati kita akan menentukan apakah kita berjuang mencari kasih Kristus atau justru kita berjuang untuk mengasihani dan membuat nyaman diri sendiri.

Selama kita tidak belajar-segala sesuatu di hidup ini -dgn terus memperbaiki kondisi hati, kita tidak akan pernah bisa menjadi orang yg baik di hadapan TUHAN dan sesama kita.

Tuhan Yesus Memberkati.

Syarat Kualitas

''Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran.'' (2 Korintus 6:4)

Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa sebuah barang yang kita beli memiliki kualitas baik? Dari kemasannya? Tidak. Kemasan bagus dan menarik sering menipu dan belum tentu menunjukkan kualitas yang bagus. Hanya dari berbagai macam pengujianlah kita dapat menentukan apakah sebuah barang punya kualitas baik. Kayu dapat dikatakan punya kualitas baik bila kekuatan atau ukurannya tidak berubah baik saat hujan (udara basah) maupun panas (udara kering). Kualitas dikatakan baik jika ia tidak berubah atau hanya berubah sedikit dalam menghadapi keadaan yang tidak kondusif.

Begitu juga kita! Kita dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik kalau kita dapat bertahan dalam segala keadaan. Sifatnya tidak banyak berubah meskipun menghadapi keadaan yang sama sekali berbeda. Ketika kita menerima pujian atau dihormati, kita tidak menjadi besar kepala. Sebaliknya kita tidak akan menjadi patah hati atau tawar hati pada saat dihina atau difitnah.

Demikian juga, bukti kedewasaan rohani kita dinilai dari reaksi kita pada saat mengalami ujian-ujian hidup. Salah besar jika kita hanya menilai bahwa hanya penderitaan yang disebut sebagai penguji hidup. Ketika kita diberkati atau dalam keadaaan baik pun adalah ujian terbesar dalam hidup. Kenyataannya justru banyak orang berubah setia dan meninggalkan Tuhan pada saat ia hidup dalam berkat Tuhan. Raja Uzia (lih.2 Tawarikh 26:16) adalah salah satu contohnya. Ketika ia menjadi kuat dan diberkati, justru ia berubah setia dan menjadi sombong. Kualitas hidup rohani yang baik dari seorang anak Tuhan terjadi bilamana ia tetap bersandar kepada Allah, meskipun ia sudah mengalami kemenangan-kemenangan atau kesuksesan.

Seberapa baikkah kualitas hidup rohani kita hari ini? Di saat kita mengalami keadaan-keadaan yang kurang baik mungkin kita bisa menunjukkan kualitas yang baik, tetapi apakah kita tetap juga berkualitas baik saat kita hidup dalam kelimpahan berkat?

Hidup kita dikatakan berkualitas saat kita bisa bertahan menghadapi cobaan dan berkat

Tuhan Yesus Memberkati

Senin, 28 Juni 2010

Tidak Akan Pernah Mau Berhenti

"Janganlah kita bosan melakukan hal yang benar, sebab kemudian kita akan menuai hasil yang penuh berkat, apabila kita tidak patah semangat dan tidak putus asa. " (Galatia 6:9 FAYH)

Kita mungkin pernah bosan melakukan segala sesuatu yg benar. Karena terkadang tampak lebih mudah untuk melakukan hal yg salah daripada hal yg benar. Ketika kita putus asa, kita akan menjalani segala sesuatu jadi tidak efektif. Bahkan kita sedang melawan iman dan pengharapan kita sendiri.

Ketika seorang pematung menciptakan sebuh patung dari batu, tidak cukup hanya sekali dia memahatnya dgn palu. Berhari-hari dia akan terus memukul dengan alat pahatnya, memukul, memahat, dan memandang hasil pahatannya. Perlu berkali-kali pukulan pahatan hingga tampak jadi sebuah karya yang indah.

Begitu juga dgn kita, tidak ada sesuatu yg benar-benar bermanfaat datang dgn mudah dalam hidup kita. Kita harus terus dipukul dan dipahat oleh Allah, dan sedikit demi sedikit, diri kita dan kehidupan kita akan menjadi karya yg terindah dari Allah.

Orang percaya dan yang bersyukur akan anugerah Allah di dalam hidupnya tidak akan pernah mau berhenti untuk percaya dan bersyukur kpd Allah.

Tuhan Yesus Memberkati.

Minggu, 27 Juni 2010

Berbagi Karunia Kasih

"Kalian masing-masing sudah menerima pemberian-pemberian yang berbeda-beda dari Allah. Sebab itu sebagai pengelola yang baik dari pemberian-pemberian Allah, hendaklah kalian menggunakan kemampuan itu untuk kepentingan bersama." (1 Petrus 4:10 BIS)

Allah tidak menganugerahkan kpd kita semua untuk memiliki karunia yg sama. Setiap hari, Allah akan menyediakan kesempatan baru bagi kita untuk menggunakan karunia-Nya yg diberikan kpd kita untuk kemuliaan-Nya. Tugas kita setiap harinya adalah berbagi karunia dan kasih Allah kepada keluarga, teman, rekan kerja, dan orang disekitar kita. Bersyukur kpd Tuhan karena Dia telah menganugerahkan kpd masing-masing kita dgn karunia talenta yg berbeda. Karena utk itulah kita akan terus memuliakan Allah setiap saat, saling berbagi dan saling melengkapi.

Mari memohon agar Tuhan membantu masing-masing kita utk menemukan karunia-Nya yg diberikan kpd kita dan agar kita dapat menggunakannya utk memuliakan Kerajaan-Nya serta membagikan kpd semua orang di sekitar kita.

"Ada bermacam-macam karunia dari Roh Allah, tetapi semuanya diberi oleh Roh yang satu. Ada bermacam-macam pekerjaan untuk melayani Tuhan, tetapi Tuhan yang dilayani itu, Tuhan yang satu juga! Ada berbagai-bagai cara mengerjakan pekerjaan Tuhan, tetapi yang memberikan kekuatan untuk itu kepada setiap orang adalah Allah yang satu juga. Untuk kebaikan kita semua, Roh Allah bekerja pada setiap orang secara sendiri-sendiri." (1 Korintus 12:4-6 BIS)

Tuhan Yesus Memberkati.

Sabtu, 26 Juni 2010

Anak Kecil

"Yesus memanggil seorang anak kecil, dan membuat dia berdiri di depan mereka. Lalu Yesus berkata, "Percayalah! Hanya kalau kalian berubah dan menjadi seperti anak-anak, kalian akan menjadi anggota umat Allah. Orang yg merendahkan dirinya dan menjadi seperti anak ini, dialah yg terbesar di antara umat Allah. Dan orang yg menerima anak yg seperti ini karena Aku, berarti menerima Aku." (Matius 18:1-5 BIS)

Ada sifat-sifat anak kecil yg dapat kita teladani yaitu:
  • Anak kecil percaya penuh kpd bapanya. 
  • Anak kecil mudah dibentuk dan diajar (taat).
Seorang anak kecil tidak kuatir thd apa pun, ia tahu bapanya pasti akan menyediakan segala yg ia butuhkan. Anak kecil yg kenal siapa bapanya, tidak pernah merasa cemas & takut, karena ia yakin bapanya selalu menjaga dan memberi perlindungan. Ia percaya penuh dan akan mengandalkan bapanya di segala situasi. Iman seperti anak kecil inilah yg seharusnya dimiliki setiap pengikut Kristus. Jika kita begitu mudah kuatir,cemas dan ketakutan ketika berada di situasi sulit, ingat akan firmanNya: "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yg memelihara kamu." (1 Petrus 5:7).

Seorang anak kecil selalu taat pada perintah bapanya; mau diajar dan dibentuk tanpa pernah mendebatkan perintah bapanya. Firman Tuhan bukan utk kita perdebatkan tetapi utk DITAATI. Tuhan Yesus sendiri telah memberikan teladan KETAATAN kpd kita, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia(Bapa) yg mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya." (Yohanes 4:34); "...taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8). Jika kita sulit menerima teguran dan langsung tersinggung jika ada teguran oleh firman Tuhan yg keras, Ayub menasihati: "Sesungguhnya,berbahagialah manusia yg ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa." (Ayub 5:17)

Milikilah iman seperti anak kecil dan jangan menolak didikan Tuhan.
(RHAH)

Tuhan Yesus Memberkati.

Kamis, 24 Juni 2010

Dalam Masalah

"Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14)

Bangsa Israel adalah umat pilihan Allah dan mereka ada di dalam rancanganNya. Meskipun demikian bukan berarti perjalanan hidup mereka tanpa masalah atau rintangan seperti jalan tol. Adakalanya Tuhan ijinkan situasi-situasi sulit atau permasalahan terjadi untuk melatih otot-otot iman dan mengajar mereka untuk bergantung kepada Dia sepenuhnya. Apa yg dialami oleh bangsa Israel ini menjadi suatu pelajaran berharga bagi kita. Kepada jemaat di Korintus, Paulus pun mengatakan bahwa perjalanan hidup bangsa Israel itu sebagai suatu peringatan bagi kita (baca 1 Korintus 10).

Ada beberapa hal yg dapat kita pelajari dari sikap atau reaksi bangsa Israel saat berada dalam pergumulan dan masalah:
1. Mereka takut. Saat orang-orang Mesir yaitu Firaun dan pasukan berkudanya mengejar mereka, "…sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada Tuhan," (Kel.14:10b). Itu adalah hal yg manusiawi, tetapi bila rasa takut itu terus dipelihara akan berdampak buruk pada diri kita sendiri. Kita akan semakin terpuruk, seperti yg dikatakan oleh Ayub bahwa apa yg kita takutkan itulah justru yg akan menimpa kita (baca Ayub 3:25). Yg harus kita lakukan adalah segera datang kepada Tuhan, percayalah bahwa Dia selalu memberi jalan keluar untuk setiap permasalahan. Bukankah firmanNya menyatakan bahwa '…Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7)?

2. Mereka saling menyalahkan. Orang yg selalu mengkambinghitamkan /menyalahkan orang lain bisa disebut sebagai pengecut. Bukankah hal ini seringkali kita lakukan? Bila ada masalah, kita selalu berpikir bahwa hal ini terjadi oleh karena kesalahan orang lain, bahkan sering kita menyalahkan Tuhan. Bangsa Israel beranggapan bahwa yg menjadi penyebab penderitaan atau masalah itu adalah Musa, sehingga mereka selalu mengungkit-ungkit dan membandingkan masa lalunya saat masih berada di Mesir: "Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." (Kel.14:12b). Berhentilah untuk selalu menyalahkan orang lain! Dan jangan sampai kesalahan bangsa Israel ini terulang dalam perjalanan hidup kita sebagai orang percaya.

Milikilah iman dan penyerahan diri total kepada Tuhan, pasti Dia bertindak!

Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 23 Juni 2010

Menunjukkan Gambaran yang Indah

"Di kota-kota itu mereka menguatkan hati pengikut-pengikut Yesus dan menasihatkan pengikut-pengikut itu supaya tetap percaya kepada Yesus. "Kita harus banyak menderita dahulu, baru kita dapat merasakan kebahagiaan Dunia Baru Allah," begitulah rasul-rasul itu mengajarkan kepada pengikut-pengikut Yesus di kota-kota itu." (Kisah Para Rasul 14:12 BIS)



Hidup merupakan perjalanan melalui banyak pencobaan & permasalahan yg tidak dapat dihindari. Salah satu dari pencobaan itu adalah penganiayaan. Para murid Yesus setuju dan tahu hal-hal baik yg disiapkan Yesus bagi mereka sbg pengikut-Nya. Meskii mereka mendapat perlawanan keras ketika berusaha utk mewartakan kpd orang lain. "Lalu orang-orang Yahudi dgn pemimpin-pemimpinnya bersama-sama dgn orang-orang bukan Yahudi bersepakat utk menyiksa dan melempari rasul-rasul itu dgn batu." (Kis.14:5 BIS)

Kita memutuskan utk mengambil jalan Allah dan kita tahu berdasarkan pengalaman murid-murid Yesus, akan ada jalan yg terbaik lagi - "Karena itu, hendaklah kalian berusaha sungguh-sungguh untuk mendapat karunia-karunia yg paling utama. Namun berikut ini saya menunjukkan kepadamu jalan yang terbaik."(1 Kor.12:31 BIS).
Ketika kita bertahan melewati bahaya dan kesulitan, kita sedang menunjukkan kpd orang lain, suatu GAMBARAN INDAH tentang kedamaian, kemurahan dan pengampunan Allah. Sukacita yg menanti, akan membuat kesengsaraan dan penderitaan yg sementara tidaklah berarti.

Sepasti datangnya malam, kesukaran hidup akan datang. Sepasti datangnya pagi, kesukaran itu akan pergi. Tetapi yg lebih pasti adalah sukacita abadi. Ketika akhirnya kita mencapai surga. (DD.Haan-RBC)

Bumi adalah tanah pencobaan. Surga adalah tanah sukacita.

Tuhan Yesus Memberkati.

Selasa, 22 Juni 2010

Menuntun Orang Kepada Kebenaran

"Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya." (Daniel 12:3)

Sosok Daniel adalah erat hubungannya dgn kesetiaan, ketekunan dan integritas. Di tengah situasi sulit Daniel muncul sbg orang yg bercahaya seperti bintang yg memancarkan sinarnya di tengah kegelapan malam. Daniel berkata pada saat yg tepat orang-orang benar akan beroleh kemenangan. Proses mencapai kemenangan tidak mudah, harus melewati ujian yg begitu berat sebagaimana halnya Daniel yg tidak serta-merta menjadi orang istimewa (bercahaya) di antara orang-orang sezamannya.
"...pada orang itu terdapat roh yg luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yg tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni pada Daniel yg dinamai Beltsazar oleh raja." (Daniel 5:12a). Ada harga yg harus dibayar! Daniel telah melewati ujian demi ujian sehingga pada akhirnya Daniel dapat berkata bahwa orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cakrawala!

Orang yang bijaksana atau berhikmat dan berkaitan dgn hati yg takut akan Tuhan, karena "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Amsal 9:10).

Jadi orang bijaksana adalah orang yg takut akan Tuhan, tidak hanya di dalam pikiran tapi juga di dalam hati dan perbuatannya. Orang-orang benar inilah yg dapat menjadi saksi dan menuntun orang lain kepada kebenaran. Tugas dan tanggung jawab ini ada di pundak kita, sebagaimana yg Yesus perintahkan sebelum Ia terangkat ke sorga, "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yg telah Kuperintahkan kepadamu." (Matius 28:19-20a).
Sudahkan kita memenuhi kriteria sebagai orang-orang bijaksana yg layak menuntun orang lain kepada kebenaran? Dapatkah orang buta menuntun orang buta? (lih.Lukas 6:39)

Tuhan Yesus Memberkati.

Senin, 21 Juni 2010

Menghitung Hari Dengan Hati Bijak


"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."(Mazmur 90:12)

Setiap hari adalah hari baru dan satu hari hanya dapat kita jalani satu kali saja. Kemudian hari tersebut berganti dgn hari berikutnya yg sama lamanya namun berbeda keadaannya. Hari yg telah kita lalui itu adalah masa lalu; hari ini merupakan kesempatan, sedangkan hari-hari yg akan datang akan menjadi suatu pengharapan bagi kita. Karena begitu berharganya waktu Daud berdoa kpd Tuhan agar ia diberi hati yg bijaksana sehingga dapat memperhatikan hari demi hari dgn sungguh-sungguh. Supaya tidak ada satu hari pun yang terlewatkan dgn percuma.

Begitu juga kita yg telah dikaruniai Tuhan dgn banyak talenta, pastikan kita tidak akan merelakan waktu berlalu begitu saja. Kita tidak tahu apakah besok kita masih punya kesempatan menyambut matahari. Bagi orang Kristen waktu adalah untuk berjaga-jaga sebab waktu Tuhan itu adalah ketika Ia datang laksana seorang pencuri (baca Wahyu 3:3). Pencuri akan mengintai kelengahan seseorang, mungkin saat ia sedang tertidur pulas atau bepergian. Perihal berjaga-jaga ini juga disampaikan rasul Paulus kpd jemaat di Efesus, "Karena itu, perhatikanlah dgn saksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yg ada karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." (Efesus 5:15-17).

Jangan lengah sedetik pun, kita harus bertanggung jawab menjalani hidup sepanjang waktu yg diberikan Tuhan. Waktu yg kita jalani ini sedang bergerak menuju kekekalan dan hidup yg kita jalani sekarang ini memiliki dampak ke dalam kekekalan. Apa pun yg kita lakukan sekarang sangat menentukan status kita di hadapan Tuhan kelak. Maka dari itu "supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah" (1 Petrus 4:2).

Tuhan Yesus Memberkati.

Sabtu, 19 Juni 2010

Satu Hal Yang Patut Diperlukan

"Tetapi Tuhan Yesus berkata kepadanya, "Marta, Sahabat-Ku, engkau menguatirkan hal-hal yang kecil! Sesungguhnya hanya ada satu hal yang patut diperhatikan. Maria telah menemukannya dan Aku tidak akan mengambilnya dari dia." (Lukas 10:41-42 FAYH)

Saat ini banyak orang menghabiskan waktu hidup mereka dgn mengikuti segala tawaran kehidupan duniawi. Nyaris kehidupan kita tidak bisa lepas dari televisi (lebih dari puluhan saluran pada televisi), ponsel (agar kita tetap terhubung selama 24 jam), jaringan internet, acara-acara sosial, hiburan malam dan masih banyak lagi. Apapun itu, kita selalu antusias utk menghabiskan waktu dgn segala sesuatu yg berhubungan dgn hiburan utk diri sendiri. Jika kita tidak hati-hati, kita pasti akan jatuh ke dalam perangkap pemikiran bahwa setiap hari kita harus melakukan kesibukan. Tetapi Yesus mengajak kita untuk berdiam dgn benar-benar, hanya satu hal itu yg patut diperlukan.

Bagaimana jika kita memperlakukan Alkitab kita seperti yg kita lakukan pada ponsel kita? Bisakah dibayangkan, disela-sela aktifitas pekerjaan, kita bertemu dgn orang-orang di taman kota, di lobi plaza atau tempat-tempat hening lainnya sedang membuka-buka Alkitab? Bukan berarti kita harus melakukan itu, namun kita perlu menjalani hidup kita dgn seimbang dan menjadikan Firman Allah sebagai prioritas di dalam hidup kita. Sekarang adalah baik jika kita memastikan, kita tidak membiarkan berbagai gangguan mengacaukan kehidupan kita di masa depan.

Dgn doa kita memohon utk menetapkan hati dan kasih sayang pada Tuhan Yesus. Dgn komitmen, kita letakkan berbagai tawaran duniawi yg mengacau kehidupan, lalu menempatkan Kristus jadi yg pertama, karena itu adalah satu hal yang diperlukan.

Mari kita mulai untuk menjaga satu hal yang patut kita perlukan.

Tuhan Yesus Memberkati.

Dewasa Rohani

"Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; Hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.(Mzm 51-19) ".(Mazmur 51:17)

Daud adalah seorang yg berkenan di hati Tuhan,namun demikian Daud tetap manusia biasa yg tak lepas dr kesalahan. Salah satu kesalahan Daud yg paling fatal adalah pada saat iamerebut Batsyeba yg merupakan seorang istri dr Uria, salah seorang prajuritnya. Utk mewujudkan keinginannya Daud menggunakan cara yg jahat, yaitu dgn sengaja menempatkan Uria di garis depan medan pertempuran hingga ia mati terbunuh.

Skandal yg sangat memalukan ini kemudian dibongkar oleh Natan. Pada saat dosanya dibongkar, Daud bisa saja menjadi tersinggung dan marah atas kelancangan Nabi Natan. Bahkan dgn mudah ia juga bisa memerintah prajuritnya utk menghabisi Nabi Natan, agar ia tidak akan kehilangan muka. Tetapi Daud tidak melakukannya dan tidak mencoba berdalih serta mencari kambing hitam atas hal yg telah diperbuatnya. Sebaliknya dgn hati hancur Daud mengakui dosa besar yg telah diperbuatnya.

Terkadang Tuhan memakai orang lain utk menegur kesalahan yg telah kita buat. Kembali de diri kita bagaimana merespon teguran. Mari belajar rendah hati dan dgn hati hancur bersedia mengakui kesalahan-kesalahan kita. Sebab hanya dgn begitu kita akan mendapat pemulihan dan pengampunan Allah. Sebuah kedewasaan rohani bukan berarti sempurna tanpa cacat. Kedewasaan rohani adalah sikap seseorang yg dgn hati besar berani jujur dan terbuka utk mengakui setiap kesalahan-kesalahan yg telah diperbuat


Kedewasaan sejati seseorang akan terpancar ketika menerima teguran dan mengakui kesalahannya

Tuhan Yesus Memberkati

Kamis, 17 Juni 2010

Perilaku dan Cara Pandang Dari Pergaulan

"Tetapi ia mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu, lalu ia meminta nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang mendampinginya."(1 Raja-Raja 12:8)

Seorang gadis berumur 20 tahun, karena dia bekerja di sebuah bar, dimana pengunjungnya banyak perokok dan peminum, akhirnya dia juga menjadi perokok dan peminum. Sebagai makhluk sosial, lingkungan di mana kita berada pasti akan memengaruhi kita. Seperti yg terjadi pada gadis tersebut, dan juga pada Rehabeam. (lih.1 Raja-Raja 12:1-15)

Saat itu Rehabeam harus menanggapi rakyatnya yg meminta keringanan atas pekerjaan yg diberikan oleh pendahulunya. Sebenarnya, Rehabeam bisa mendapat nasihat bijak dr para tua-tua yg dulu mendampingi ayahnya, Salomo, yakni untuk memberi tanggapan baik supaya rakyat itu menjadi hamba-hambanya yg setia. Namun sayang, Rehabeam dikelilingi oleh teman-teman yg tidak bijaksana dan ia terpengaruh untuk mengikuti nasihat mereka yg buruk. Karena itulah Rehabeam tercatat sebagai orang yg mengakibatkan kerajaan Israel terpecah.

Siapa saja teman-teman terdekat kita dan sejauh mana mereka memengaruhi kita? Apakah mereka membawa kita lebih dekat dgn Tuhan? Jika ya, mari kita terus menjaga persekutuan dgn mereka agar kita semakin bertumbuh. Namun jika sebaliknya malah memberi pengaruh buruk atas kita, jangan sungkan keluar dan mencari lingkungan pergaulan yg sehat, yg bisa mendorong kita utk hidup sesuai identitas kita sebagai umat-Nya

Perilaku dan cara pandang kita sangat dipengaruhi oleh perilaku dan cara pandang orang-orang terdekat kita.

Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, 16 Juni 2010

Kejujuran

"Neraca yang betul, batu timbangan yang betul … haruslah kamu pakai; Akulah Tuhan, Allahmu..." (Imamat 19:36)

Di dalam Perjanjian Baru jg mengajarkan bahwa kebenaran dan kejujuran di dalam segala perkataan dan perbuatan seharusnya menjadi ciri orang-orang yg telah ditebus oleh Kristus. (lih.Efesus 4:25-28).

Salah satu cara untuk menguji pilihan-pilihan kita setiap hari adalah dgn bertanya kepada diri sendiri, "Akan malukah saya seandainya membaca berita mengenai perbuatan saya di surat kabar, atau jika keluarga dan teman-teman saya mengetahui perbuatan saya itu? Apakah saya membiarkan atau malah mencari keuntungan dari tindakan tidak etis yang dilakukan orang lain?"

Kejujuran bukan saja hanya sebuah kebijakan yg terbaik, melainkan Hikmat Allah yg menjadi karunia utk kita di setiap aspek kehidupan. Hidup yg berintegritas berarti akan selalu menghargai anugerah & karunia; juga menghormati dan memuliakan Dia.

Tuhan Yesus Memberkati.

Selasa, 15 Juni 2010

Menjadi Cantik

Jika kita dekat dengan Tuhan seringkali kita dapat perlakuan istimewa dari DIA. Jika DIA suka sama seseorang biasanya gak jelas kriterianya. Banyak contoh tokoh Alkitab, seperti Daud, Yakub dan lain-lain. Seringkali bukan orang yang sangat baik perbuatannya, jadi kriterianya gak jelas.

Apa kita ingin diistimewakan oleh Tuhan? kita bisa belajar dari gadis yang bernama Ester. Kenapa sih dia dikasihi dan disayangi raja? Jawabannya ada di Ester 2:15, dia tidak menghendaki sesuatu apapun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, para penjaga perempuan. Kenapa dia percaya Hegai? Karena dia tahu bahwa Hegai paling mengerti apa yang diinginkan raja dari seseorang perempuan. Ester mengikuti proses yang harus dilalui sebelum menghadap raja. Dia tidak sok tahu dengan apa yang ada di kerajaan. Ester bukan gadis yang jelek, tapi dia cukup rendah hati untuk dibentuk. Dia tidak mengandalkan kecantikan luarnya aja, tapi dia mempercantik apa yang di dalam, yaitu hatinya.

Kita perlu mempercantik hati dengan menyerahkan hidup kita untuk dibentuk seperti yang Tuhan mau. Butuh kerendahan hati seperti Ester untuk masuk dalam proses pembentukan dari Tuhan. Lama atau tidaknya proses itu tergantung respon hati kita. Kalo kita nurut, pasti lebih cepat prosesnya. Tapi kalo kita berontak terus sama Tuhan waktu proses, bisa jadi tambah lama deh waktunya. Namun percayalah, setiap proses yang ada tujuannya untuk mempercantik hati dan hidup kita supaya kita berkenan dihadapan raja di atas segala raja, yaitu Yesus Kristus.

"Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda....,.... dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti." (Ester 2:17)


Tuhan Yesus Memberkati.

Senin, 14 Juni 2010

Kayu Salib Kristus

"Musa berseru-seru kepada Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis." (Keluaran 15:25a)

Banyak orang merespon cepat dgn bersungut-sungut dan menggerutu ketika menghadapi masalah mereka. Begitu jg yg dialami bangsa Israel, yg hari demi hari hanya mengeluarkan perkataan bersungut-sungut. Itulah sebabnya TUHAN mengijinkan bangsa Israel mengalami proses yg lama di padang gurun sebelum mencapai Tanah Perjanjian, mereka harus berputar-putar selama 40 tahun.
Bangsa Israel harus mengalami didikan TUHAN begitu lama karena 'sikap hati' mereka yg tidak benar. Mereka tidak pernah puas dgn apa yg diterima dan dialaminya serta sulit mengucap syukur. Enggan mengingat kebaikan TUHAN, walaupun selama itu mereka telah mengalami banyak pertolongan TUHAN dan melihat pekerjaan besar-Nya dinyatakan di tengah-tengah mereka.

Lewat peristiwa yg mereka alami,Tuhan hendak mengajar agar mereka tidak berpusat pada pikiran dan kekuatan sendiri,sebaliknya mau belajar bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Lalu Musa berdoa, "..dan Tuhan menunjukkan kepadadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis." Barulah dapat mereka minum setelah Tuhan sendiri bertindak. Kayu berbicara ttg salib Kristus. Kayu yg membawa kesembuhan, kehidupan dan keselamatan jiwa.

Ketika kita berhenti mengeluh dan bersungut-sungut, kita bisa bersungguh-sungguh mendengarkan suara-Nya!. Seburuk apa pun keadaan kita, kepahitan, kesulitan, masalah, kegagalan, akan berubah menjadi manis dan indah apabila kita menerima Kristus. Melalui salib itulah, Kristus memikul penderitaan kita dan melenyapkan segala kutuk. "Tetapi Kristus membebaskan kita dari kutukan hukum agama. Ia melakukan itu dgn membiarkan diri-Nya terkutuk karena kita. Sebab di dalam Alkitab tertulis, "Terkutuklah orang yang mati digantung di tiang kayu." (Galatia 3:13 BIS).

Tuhan Yesus Memberkati 

Jumat, 11 Juni 2010

Jangan Menjual Kehidupan

"Jadi, kami tidak memperhatikan apa yang kami lihat sekarang, yaitu segala kesulitan di sekeliling kami, tetapi kami mengharapkan kesukaan di surga yang belum kami lihat. Kesulitan-kesulitan akan segera berlalu, tetapi kesukaan yang akan datang kekal untuk selama-lamanya."(2 Korintus 4:18 FAYH)

Banyak orang di jaman sekarang ini yang membuang energi dan materi mereka hanya utk segala sesuatu yg semu yg ditawarkan dunia, mereka tdk peduli dgn kepentingan lain untuk kehidupan kekal. Dgn harta yg mereka miliki, mereka telah menjual kehidupan yg telah dikaruniakan TUHAN utk hal-hal yang sementara.

Paulus memperingatkan,"Orang yang sering mengalami hal-hal duniawi yang menggairahkan hendaknya mengambil kesempatan untuk melayani Tuhan dan jangan lagi menikmati kesenangan-kesenangan dunia itu, sebab dunia dalam bentuknya sekarang ini tidak lama lagi akan lenyap. " (1 Korintus 7:31 FAYH)

Bagaimana dgn kita? Belaskasihan kita terhadap sesama adalah karunia TUHAN yg dicurahkan bagi kita utk berjalan di kehidupan yg kekal. Nubuat Kasih tidak akan pernah berakhir, namun harta yg kita miliki saat ini tdk akan bertahan, sekalipun kita merawat dgn hati-hati sbg warisan anak cucu kita kelak. Belaskasih juga yg akan menjamin kita disaat meninggalkan dunia ini utk menuju surga.

"Lalu Yesus berbicara lagi, kata-Nya, "Dengarlah! Pakailah kekayaan dunia ini untuk mendapat kawan, supaya apabila kekayaan dunia ini sudah tidak berharga lagi, kalian akan diterima di tempat tinggal yang abadi." (Lukas 16:9 BIS)

Tuhan Yesus Memberkati.

Mengabarkan Firman dan Menguatkan Sesama

"Sebab, kalau itu hanya soal memberitakan Kabar Baik dari Allah, maka saya tidak berhak berbangga-bangga, sebab Allah telah memerintahkan saya untuk melakukannya. Celakalah saya, kalau saya tidak memberitakan Kabar Baik itu!"(1 Kor. 9:16 BIS)

Fokus pelayanan Paulus terletak pada dua hal. Pertama, pekabaran firman kpd mereka yg terhilang dan yg kedua adalah usaha untuk menguatkan jemaat Tuhan.
Ke mana saja Paulus pergi, ia selalu menggunakan kesempatan utk mengabarkan firman, terutama kpd kaum Yahudi. Maka ketika melewati Efesus, seolah tak ingin melewatkan kesempatan emas, Paulus pergi ke sinagoge dan berbicara dgn orang-orang Yahudi yg ada di sana. Begitu besar hasrat Paulus utk memperdengarkan Injil sehingga ia menganggap dirinya celaka bila ia tidak memberitakan Injil.
Apa yg memotivasi Paulus sehingga ia selalu berupaya keras utk memberitakan Kristus? Ia begitu terbebani melihat kondisi orang-orang sebangsanya yg terhilang. Ia pernah berkata bahwa ia rela kehilangan keselamatannya asal saja orang Yahudi diselamatkan. Sungguh merupakan pernyataan yg luar biasa. Bayangkan, apa kita mau kehilangan keselamatan demi keselamatan orang lain? Namun itulah beban Paulus.

Perhatian kpd anggota jemaat sebenarnya bukan hanya tugas pendeta/pastor saja, tetapi sesama anggota jemaat harus juga saling memperhatikan dan saling membangun karena semua orang beriman harus mencapai kedewasaan iman dan tingkat pertumbuhan yg sesuai dgn kepenuhan Kristus. Kita dapat membagikan pengalaman-pengalaman kita bersama Tuhan, mendorong mereka utk tetap kuat di dalam Tuhan, dan mengajak mereka utk tetap setia dalam iman kepada Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati

Lebih Berharga dari Emas, Lebih Manis dari Madu

"Hukum-hukum Allah lebih berharga daripada emas dan lebih manis daripada madu yang menetes dari sarang lebah." (Mazmur 19:11 FAYH)

Kesenangan, kenikmatan, hiburan, merupakan hal-hal yg selalu dicari oleh manusia di kehidupannya. Manusia selalu mencari sesuatu yg dapat menghibur dan memuaskan hati, di tempat hiburan & tempat pembelanjaan. Gaya hidup mahal di kota-kota besar, yg penuh dgn segala tawaran hiburan/ barang yg dpt memuaskan keinginan menawarkan penghiburan yg menjerat manusia kpd dosa. Kesenangan yg didapatkan sifatnya adalah sementara.

Hanya ada satu hal yg dapat memuaskan segala keinginan kita.
1. "Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa;"(Mzm 19:8a)
Firman Tuhan merupakan suatu hal yg sangat sempurna sbg penghibur jiwa kita selama kita berjalan di dunia ini. Firman Tuhan menyegarkan kembali hati kita, beban kehidupan dapat terlepas oleh karena kuasa Roh Kudus di setiap Firman-Nya.
2. "peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman." (Mzm 19:8b)
Firman Tuhan adalah kekal selamanya. DIA lah yg Awal dan yg Akhir. Tidak ada yg tersembunyi di hadapanNya. Dia menyingkapkan segala rahasia bagi umatNya yg setia.
3."Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati;" (Mzm 19:9a)
Firman Tuhan adalah perkataan-Nya yg hidup yg diberikan sesuai dgn apa yg dibutuhkan umat-Nya. Dalam kondisi apapun, FirmanNya akan bekerja utk menjamah hidup kita, memulihkan, menyembuhkan, mengobati, menyegarkan dan menyukakan hati kita.
4. "perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya." (Mzm 19:9b)
Dunia ini gelap, tetapi ketika kita berjalan dalam terang firmanNya, maka kita dapat melihat jalan yg dikehendakiNya. Kita dapat membedakan mana yg baik dan yg jahat. Tuhan mengangkat selubung yg tadinya menutupi wajah dan mata kita, sehingga kita dapat melihat dgn jelas apa yg menjadi rencana Tuhan dalam hidup kita.

Kesegaran jiwa, hikmat, kesukaan dan pengelihatan ke depan merupakan sebagian dari apa yg bisa kita dapatkan ketika Firman Tuhan ada di dlm diri kita. Keindahan Firman-Nya melebihi keindahan emas dunia ini, manisnya Firman Tuhan melebihi drpd manisnya madu.Tidak ada hal lain yg dapat memberikan penghiburan, kesukaan dan kenikmatan selain dari Firman Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati.

Selasa, 08 Juni 2010

Because I Love You

Dalam kehidupan ini, sering kali kita menginginkan hidup enak dengan cara mudah dan cepat, sehingga dari sekian banyak orang merasa lebih memilih jalan pintas seperti mencuri, merampok, atau menipu tanpa memikirkan masa depan hanya menikmati kesenangan sesaat. Rasul Paulus mengatakan, “ Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi dalam tubuhmu, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya” (Roma 6:12).

Hal ini mengingatkan pada kita semua sebagai anak-anak Tuhan untuk dapat berhati-hati dalam mengambil keputusan sehingga kita tidak terperosok dalam jurang maut atau dosa. Sebab semuanya itu akan membawa hidup kita semakin jauh dari Tuhan. Namun penebusan Kristus memungkinkan untuk kita datang kepada-Nya, menerima pengampunan, serta pemulihan yang sempurna. Dia tidak lagi mengingat-ingat dosa yang menyakiti hati-Nya. Tentu saja, hal tersebut berlaku ketika kita benar-benar sungguh-sungguh bertobat dan ingin kembali ke jalan Tuhan. “Because I Love You,” Itulah ungkapan hati Tuhan pada umat yang dikasihi-Nya.

Kasih-Nya begitu sempurna, Dia tidak memandang besar kecilnya kesalahan, namun Tuhan rindu agar kita diselamatkan dan belajar hidup dalam kehendak-Nya yang sempurna. “Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa,….. tetapi sekarang setelah kamu di merdekakan dari dosa dan setelah menjadi hamba Allah kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan,….” (ay 17 dan 22). Kemerdekaan atas dosa melalui pengurbanan Kristus hendaknya kita maknai dengan benar. Pengampunan bukan berarti izin untuk berbuat semau kita dengan anggapan, “Toh, nanti juga diampuni….”

Pagi ini, sebelum kita beraktifitas, mari renungkan kembali kasih Tuhan dan apa yang telah diperbuat oleh-Nya dalam hidup kita. Ingatlah bahwa Tuhan sangat mencintai kita, namun kita juga harus belajar mengasihi-Nya dengan tidak seenaknya menjalani hidup. Namun, ketika suatu saat kita mengalami kegagalan, ingatlah bahwa kasih Tuhan tidak pernah berubah. Jalani hari ini dengan hati yang mengasihi Allah dan miliki hati yang cepat untuk bertobat. (l)

Sebab upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus. (Roma 6:23)

Tuhan Yesus Memberkati. 

Perkataan Yang Tidak Patut

"Tidak juga patut bagimu mengucapkan kata-kata yang kotor, yang cabul dan yang tidak pantas. Sebaliknya hendaklah kalian mengucap syukur kepada Allah.." (Efesus 5:4 BIS)

Ada ungkapan yg menyatakan bahwa lidah tak bertulang sehingga sangat mudah mengucapkan kata-kata yg salah atau tidak patut. Seringkali kita mengucapkan hal-hal yg tidak pantas, baik sengaja maupun tidak. Kata-kata merupakan wakil dari perasaan yg ingin kita ungkapkan pada orang lain. Tapi seringkali kita mengucapkan perkataan kotor, kasar sebagai ungkapan yg kosong dan sembrono serta tidak ada artinya. Latah, umpatan, sindiran, atau bentakan sepertinya sudah menjadi hal biasa.

Ketika kita marah dan sulit untuk mengendalikan emosi, kata-kata kasar dan tidak pantas sering terucap dari mulut kita. Apalagi jika kita sedang kesal pd pasangan kita. Tak jarang perkataan kasar yg keluar begitu saja, ternyata menyakiti hati dan perasaan pasangan kita. Kata-kata kotor, yg tidak pantas dan sembrono tersebut tidak akan menyelesaikan masalah dgn baik, tetapi justru memicu timbulnya masalah baru.

Semua dimulai dari hati kita, alangkah baik jika mengutarakan perkataan yg tidak sia-sia, karena itu akan menunjukkan jati diri kita yg sesungguhnya, sbg anak Tuhan. Orang yg telah hidup menerima Kristus akan terus mengendalikan hati dan perkataannya dgn kelembutan, kesopanan dan kekudusan. Jika memang ingin menegur kesalahan seseorang, tegurlah dgn halus dan gunakan perkataan yg mudah dipahami dan membangun, agar orang tsb merasa diberkati.
Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat.

Tuhan Yesus Memberkati.

Minggu, 06 Juni 2010

Injil Membawa Derita?

Bacaan: Kisah Para Rasul 17:1-9

Survei yg dilakukan oleh George Gallup di Amerika menyatakan bahwa kurang dr 10 persen orang Kristen injili yg dapat disebut benar-benar berkomitmen sbg pengikut Tuhan. Kalau survei itu dilakukan di Indonesia apakah kita termasuk dalam bilangan yg kurang dr 10 persen itu? Komitmen mengikut Yesus baru dpt dilihat ketika orang menghadapi perlawanan terhadap imannya, tetap bertahan dalam iman atau malah mundur dan menyangkal Yesus. Bila iman kita kpd Kristus menjadi ganjalan bagi kenaikan jabatan kita dlm pekerjaan, adakah kita tetap setia mengikut Kristus?

Yesus berkata, "Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang"(Mat.10:34). Maka ketika Injil dinyatakan, orang tidak dapat bersikap netral. Itulah yg terjadi ketika Paulus memberitakan Mesias yg menderita, yaitu Yesus. "Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yg kuberitakan kepadamu." (Kisah Para Rasul 17:3)
Orang jadi terpecah, beberapa jadi percaya dan mengikut Paulus dan Silas, sementara yg lain malah iri serta memilih menjadi oposisi. Tak sekadar menjadi oposisi, mereka kemudian main kasar dgn merekrut preman pasar utk memunculkan keributan.Karena tidak memperoleh sasaran yg dimaksud (Paulus dan Silas),mereka menghasut rakyat dan menawan Yason serta orang-orang lain yg baru percaya. Betapa berat konsekuensi yg mereka tanggung sbg pengikut Kristus. Namun sejauh itu, tak ada laporan bahwa Yason dan temannya mundur dr iman. Paulus memang telah mengajarkan bahwa sebagai orang percaya mereka telah ditentukan untuk menderita (lih.1Tes. 3:3-4).

Mengikut Yesus sebagai Tuhan memang membuat kita harus bayar harga, baik itu berupa kenyamanan, keamanan, bahkan nyawa. Namun bila kita sadar siapa sesungguhnya Pribadi yg kita imani maka kita tahu bahwa: teguh berpegang pada iman kita niscaya tdk akan sia-sia, berapapun harga yg kita harus bayar. Dan ingatlah bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita sendirian menanggung semua itu. Ia ada beserta kita. Imanuel! (Santapan Harian)

Tuhan Yesus Memberkati.

Memandang Bukit Dari Lembah

Daud merasa sangat lelah setelah dikejar-kejar. Selama delapan tahun Saul tidak mau berhenti memburunya. Tanpa ada tanda-tanda bahwa hal ini akan berakhir, Daud mulai putus asa tentang masa depannya. Pemimpin yang diurapi Tuhan ini pun mengalami guncangan iman. Meskipun Allah telah berjanji memberkatinya, keyakinannya mulai goyah. Ia tidak dapat menunggu lebih lama lagi.

Calon raja Israel ini mulai meragukan tindakan-tindakan iman yang ia lakukan, dan memilih sesuatu yang ia anggap sebagai “terbaik” berdasarkan pemikirannya, yaitu membentuk suatu aliansi dengan bangsa Filistin yang tidak mengenal Allah. Dengan berpindah dari iman kepada pikiran manusia, Daud melangkah keluar dari kehendak Allah, bergabung dengan musuh-musuh-Nya. Dengan begitu, ia telah berkompromi dengan sesuatu yang justru telah ditolaknya sebagai pemimpin Israel.

Ketika kita berada didasar lembah seperti yang dialami Daud, selalu ada jalan untuk kembali. Fokus kepada Tuhan dapat membawa kita keluar dari sikap tawar hati, dan kembali menikmati hadirat-Nya. Langkah pertama adalah bertobat. Akuilah bahwa kita kekurangan iman, terimalah pengampunan dari Allah, dan berjanjilah untuk mengikuti-Nya. Kemudian, kuatkanlah diri kita sendiri didalam Tuhan. Ingatlah kesetiaan-Nya dimasa lampau, refleksikanlah kuasa-Nya, dan ingatlah janji-janji-Nya. Dengan begitu kita dapat memusatkan perhatian hanya pada Allah dan bukan pada permasalahan kita. Akhirnya tetapkanlah diri kita untuk percaya bahwa Allah memegang masa depan kita, dan mintalah Roh-Nya menolong kita (baca Markus 9:24).

Ada 4 hal harus dapat kita praktekan : Pertobatan, Perenungan, Refleksi, dan Ketetapan Hati, Kini, bersediakah kita untuk melewati jalan yang akan membawa kita ke atas, Kepada Bapa?

Tuhan Yesus Memberkati.

Jumat, 04 Juni 2010

Penderitaan dan Kedaulatan Allah

Bacaan: Kisah Para Rasul 16:19-40

Dalam menjalankan pekerjaan Tuhan, seringkali kita diperhadapkan pa
situasi yg tdk mudah. Cepat atau lambat akan ada perlawanan dari si Iblis maupun orang-orang yg dipakainya. Paulus menghadapi perlawanan dr para majikan yg marah karena Paulus mengusir roh tenung dr seorang hamba perempuan.Sebenarnya apa yg dilakukan Paulus itu baik bagi si hamba perempuan, krn ia dibebaskan dr keadaan yg menyedihkan akibat ikatan roh tenung. Namun para majikan itu tdk melihat dr sisi kemanusiaan, melainkan sisi penghasilan yg hilang. Akibatnya Paulus dan Silas dijebloskan ke dlm penjara. Betapa jahat bila manusia menghambakan diri pd uang.

Penderitaan dan penganiayaan tidak membuat Paulus dan Silas sedih dan
putus asa. Di dalam penjara, justru mereka menyanyi dan berdoa kepada Tuhan. Bernyanyi menolong mereka fokus pada Allah, meskipun mereka diselimuti awan gelap penderitaan. Kebenaran dalam syair lagu yg berasal dari firman Allah menolong mereka mengalahkan perasaan getir dan terluka akibat penganiayaan. Kebenaran kekal menguasai fenomena penderitaan yg sementara, sehingga mereka dapat menaikkan pujian pada Allah dari hati yg tulus.

"Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua."(Kis.16: 25-26)

Melalui doa dan nyanyian, Paulus dan Silas menyatakan kesaksian iman mereka bahwa Tuhan berdaulat atas segala sesuatu. Hingga terjadi gempa bumi yg membuka semua belenggu para tahanan dan pintu penjara. Mereka tidak melarikan diri, tetapi bersaksi kpd kepala penjara hingga ia dan seisi rumahnya menjadi percaya.

Tak ada kuasa apa pun di dunia ini yg dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan. Bila Tuhan di pihak kita, tak perlu takut pada penderitaan apa pun. Mari kita arahkan pandangan kita pada realitas kekal kerajaan Allah dan terus bergiat dalam pekerjaan-Nya.(e-SH)

Tuhan Yesus Memberkati

Kamis, 03 Juni 2010

Harta Surgawi

Banyak di antara kita yang terlibat dalam pelayanan gereja. Entah itu pelayanan dibidang music, song ministry, multimedia, mengajar orang, pendoa, penulis, pengkhotbah, guru sekolah minggu dan lain-lain. Pelayanan yang kita tekuni saat ini sangat positif karena melatih kita untuk melayani dengan tulus walaupun tidak mendapatkan upah. Melalui pelayanan, pergaulan kita juga semakin luas dan kita memiliki tali persaudaraan satu sama lain jemaat lebih erat, dibandingkan jita kita ke gereja hanya untuk ibadah.

Pelayanan itu positif namun jangan sampai pelayanan dalam gereja membuat kita lupa tujuan melayani Tuhan seperti yang dialami marta. Saat kita membaca kisah maria dan marta, sebagian kita mungkin bingung, kenapa Tuhan Yesus memuji Maria dan berkata Maria telah memilih bagian yang terbaik? Bukankah yang sibuk melayani Marta? Tuhan Yesus memuji Maria karena memilih menjadi pendengar yang baik saat Tuhan berbicara. Coba kita bayangkan berdiri di posisi Yesus. Kita sedang berkhotbah, tetapi orang yang mendengar khotbah kita tidak serius mendengarkan kita dan sibuk mengerjakan hal yang lain. Tuhan suka kita terlibat pelayanan, namun hendaknya kita lebih mengutamakan sikap menghormati Tuhan di atas segalanya. Bagian terbaik yang tidak akan pernah bisa diambil dari Maria adalah Firman Tuhan yang tertanam dalam pikirannya saat ia serius menyimak setia ucapan Tuhan.

Hari ini di tengah segala kesibukan pelayanan kita, masihkah kita tetap sungguh-sungguh merenungkan setiap khotbah yang disampaikan, saat teduh dan membaca renungan dengan dalam atau semuanya itu hanya rutinitas? Mari kita meneladani Maria yang tidak sibuk dengan perkara dunia namun sungguh-sungguh mendengar perkataan-Nya.

“Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya” (Lukas 10:42)


Tuhan Yesus Memberkati.

Selasa, 01 Juni 2010

Rendah Hati Di Dalam Allah

"Yesus memanggil seorang anak kecil, dan membuat dia berdiri di depan mereka. Lalu Yesus berkata, "Percayalah! Hanya kalau kalian berubah dan menjadi seperti anak-anak, kalian akan menjadi anggota umat Allah. Orang yg merendahkan dirinya dan menjadi seperti anak ini, dialah yg terbesar di antara umat Allah. Dan orang yg menerima anak yg seperti ini karena Aku, berarti menerima Aku." (Matius 18:1-5 BIS)

Sikap yg seharusnya dimiliki oleh seorang anggota Kerajaan Surga adalah sikap rendah hati dan menjaga diri agar hidup sesuai dgn sifat Kerajaan Surga, yaitu kedaulatan Allah sebagai Raja di atas segala-galanya.

Yesus memakai contoh anak kecil untuk mengajarkan sikap rendah hati seorang murid. Seorang anak kecil memiliki sikap yg TERBUKA utk DIAJAR, DIBENTUK & DIATUR. Sikap demikianlah yg sesuai dgn sifat Kerajaan Surga. Anggota Kerajaan Surga bukan terdiri dari orang-orang sombong, yg merasa diri pantas atau berjasa utk mendapatkan kewarganegaraan surga. Justru anggota Kerajaan Surga sadar bahwa hanya oleh anugerah mereka boleh menjadi anggota Kerajaan Surga. Mereka adalah orang-orang yg taat, tunduk dan sedia diatur oleh Sang Raja. Di hadapan Sang Raja, mereka yg terbesar.
Anak kecil adalah contoh kejujuran hati dan contoh kepolosan yg mudah dibentuk oleh ayahnya. Itu sebabnya Yesus mengatakan "Hanya jika kalian berubah & menjadi seperti anak-anak.. dan orang yg menerima anak yg seperti ini karena AKU, berarti menerima AKU".

Orang yg merendahkan dirinya & menjadi seperti anak ini, dialah yg terbesar di antara umat Allah. Allah menentang orang yg angkuh. Hanya kepada orang yg rendah hati, IA mengaruniakan berkat-berkat khusus.

Tuhan Yesus Memberkati

Engkau Berharga

Cobalah hari ini kita berandai-andai menjadi seorang desainer pakaian sekelas Anne Avantie. Kita membuat pakaian berkelas dan banyak orang menyukai produk kita. Suatu hari, salah seorang pembeli pakaian berkunjung kerumah kita dan meminta tolong kepada kita memperbaiki kerusakan pakaian buatan kita sendiri. Pakaian itu robek sangat lebar karena tersangkut paku, kancingnya lepas, dan pakaian itu sangat kotor karana terciprat lumpur. Maukah kita memperbaiki pakaian itu? Demi menyenangkan hati konsumen, kita tentu dengan senang hati memperbaiki pakaian itu dan mencucinya sampai bersih dan wangi, walaupun mungkin dalam hati kita berkata mengapa tidak membuang saja pakaian itu dan membeli yang baru.

Sama seperti seorang desainer pakaian yang akan dengan senang hati memperbaiki pakaian ciptaannya yang rusak, Tuhan juga melakukan hal yang sama untuk kita karena kita sangat berharga. Kita yang mempunyai pakaian berharga sekian juta saja merasa sayang membuang pakaian itu saat rusak dan sebisa mungkin memperbaikinya, apalagi Tuhan yang menciptakan manusia. Banyak diantara kita memiliki masa lalu suram dan mungkin saat ini kita memandang diri kita tidak berharga karena suatu peristiwa menyedihkan. Kita mungkin pernah mengalami pelecehan seksual, di hina orang karena fisik kita cacat, korban kerusuhan atau kita pernah melakukan tindakan krimal.

Apapun masa lalu kita, tidak pernah terlambat untuk memperbaiki diri karena Tuhan dengan penuh kasih selalu siap memulihkan hidup kita. Bagian kita hanya datang pada-Nya, bertobat dan membiarkan DIA memulihkan hidup kita dengan caraNya. Hidup kita sangat berharga bagi ALLAH, jangan biarkan masa lalu membuat kita menyiakan-nyiakan waktu dalam kesedihan.

“Apabila bejana sedang dibuatnya dari tanah liat ditangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.” (Yeremia 18:4)

Tuhan, terima kasih untuk cinta-Mu.

Tuhan Yesus Memberkati